Tuesday, February 27, 2018


Menyelami Dalamnya Cita Rasa dan Tradisi Priangan di Mih Kocok Tjimahi
Oleh
 -
 Februari 14, 2018 

Mie Kocok ala Mih Kocok Tjimahi
Saat cuaca sedang dingin-dinginnya seperti saat ini, menyantap makanan hangat tentu menjadi sesuatu yang terbesit dalam angan. Seperti semangkuk mie kocok hangat yang ditemani dengan segelas jeruk peras segar. Menu khas tradisi priangan tersebut dapat dinikmati dengan cita rasa orisinilnya bila Anda bertandang ke Mih Kocok Tjimahi yang baru saja diresmikan pada Rabu (14/2) lalu.

Keistimewaan yang ditawarkan oleh Mih Kocok Tjimahi ini terletak pada cita rasanya yang dalam, aromanya yang menggugah selera, kuahnya yang sangat gurih, serta toppingnya yang melimpah. Untuk mendapatkan satu porsi mie kocok spesial dengan topping lengkap, Anda cukup merogoh kocek sebesar Rp30.000 saja. Dalam semangkuk mie kocok spesial, Anda sudah bisa mendapatkan mie kocok yang ditaburi dengan balung (daging kepala sapi ), potongan sendi kaki sapi, serta bakso gepeng. Irisan balung inilah yang membedakan Mih Kocok Tjimahi dengan kebanyakan mie kocok lainnya. Balung yang direndam dalam kuah memberikan tambahan rasa gurih saat disantap.


Selain dari segi cita rasanya, Mih Kocok Tjimahi juga memiliki keunggulan dari segi tempatnya yang tak hanya nyaman, namun juga dapat memunculkan nuansa jadul yang tetap mempertahankan sisi modernnya. Hal ini dapat dilihat dari kursi yang rancangannya memiliki kesan kuat Indonesia tempo doeloe, serta dari deretan foto-foto jadul Kota Cimahi yang cukup jarang dijumpai orang. Dan walaupun ornamen dan dekorasinya dibuat lawas, akan tetapi kesan exclusive dapat tetap terasa dari desain tata ruangnya yang rapi dan materialnya yang banyak menggunakan bahan kayu premium yang telah dipernis dengan baik.
Penasaran bagaimana makan mie kocok dengan nuansa tempo doeloe ala Mih Kocok Tjimahi? Yuk langsung saja merapat ke Mih Kocok Tjimahi yang berlokasi di Jl. Sangkuriang No.3 Cimahi. Nongkrong di sini dijamin nggak pake boros, karena range harga menu-menunya sendiri berkisar mulai dari Rp5.000 hingga Rp30.000 saja.


Friday, February 23, 2018

Lebih Dekat dengan Mih Kocok Tjimahi


Tampilan Logo di billboard mih Kocok Tjimahi


Daftar Menu Mih Kocok Tjimahi


Tempat Bumbu ; Garam, Merica, Sampal, Kecap juga Tusuk Gigi serta Tempat Tissu


Dapur Mih Kocok Tjimahi


Lantai 2 Mih Kocok Tjimahi










Thursday, November 13, 2014

Menu Mih Kocok Tjimahi

Bukan Blogger Copas

Saya tulis artikel ini dari pengalaman pribadi saya. Saya adalah seorang blogger pemula yang ingin sukses seperti senior-senior yang penghasilannya, angka nolnya sudah 4 digit dollar.
Untuk meraih kesuksesan yang sudah menggebu tersebut akhirnya segala cara saya tempuh. Seperti kebanyakan blogger-pemula yang kemampuan menulisnya sangat pas-pasan, aktivitas Copas alias Copy Paste merupakan jurus andalan. Tidak peduli etika penulisan, yang terbayang hanyalah blognya aktif, padat dengan artikel dan memiliki jumlah pengunjung yang banyak.
Walaupun pengiat aktivitas Copy Paste, tetapi ada beberapa tulisan saya yang original (tidak banyak sih.. cuma 2 atau 3 tulisan) dan itupun saya merasa bukan artikel yang terlalu bagus dan bahkan mingkin bisa disebut sangat buruk.
Saya sebenarnya adalah orang yang berusaha menyenangi proses untuk mencapai sesuatu daripada hasilnya. Iya, saya berusaha menekankan/mensetting pada diri saya untuk menyukai proses daripada hasil. ini sangat penting karena saya sering atau selalu merasakan, sesuatu itu indah bila belum tercapai. Jika sudah didapat maka keindahan dari sesuatu itu akan berkurang atau bahkan hilang.
Mungkin ada dari anda yang dulu pernah menginginkan punya Sepeda Motor. Ketika uang kita belum cukup untuk membelinya, sepedamotor tersebut acap kali berkelebat-kelebat di benak dan pikiran kita. Terbayang betapa bahagianya kalau kita dapat memiliki sepeda Motor tersebut. ketika kita sudah memilikinya dan biasa memakainya maka keindahan yang dulu terbayang sudah tak ada lagi.
Dari pelajaran di atas saya mengambil hikmah untuk dunia blogger saya. kebiasaan Copy Paste saya akan saya tinggalkan dan berusaha membuat artikel yang original. Tidak ada kebanggan pada kesuksesan blogger Copas walaupun mungkin ada juga blogger demikian yang sukses dengan pendapatan materi yang cukup.
Sampai sejauh ini saya belum tahu mau dikasih judul apa tulisan ini, tapi biar sajalah dulu.
Ketika awal ngeblog, yang terbayang olah saya adalah memiliki Blog sebanyak-banyaknya yang di Monetisasi dengan Google Adsense untuk meraup keuntungan yang besar dengan artikel yang di Copas dari sana-sini.
Ketika saya tidak sengaja melihat, artikel yang saya tulis atau artikel original saya lebih bayak mendapat jumlah pengunjung daripada artikel yang saya dapatkan dapatkan dari aktivitas Copas, walaupun artikel itu menurut saya tidak bagus.
Saya jadi curiga dan saya coba Googling sana sini dan akhirnya saya putuskan untuk selalu menngunakan artikel original di Blog saya.
Tulisan ini pun didasari dari keinginan besar saya untuk menjadi Bukan Bloger Copas sambil melancarkan keinginan saya untuk Bisa Menulis. Rasanya kata yang dicetak tebal bisa dijadikan judul ini. (ardi santoso)